Berikutini adalah puisi bertema hujan dengan judul puisi tarian dibawah hujan. bagaimana cerita puisi tentang hujan dan kata kata puisi tentang tarian dibawah hujan Jemari tangan beradu seirama tarian. Di bawah rintik meliuk tertawa lepas Langit menebar gerimis Merapat langkah berpelukan erat Hujan memberi kabar dua insan menyatu Jalinan Periodepertama, kata Adek Alwi, sajak-sajak Mustafa Ismail lebih didominasi tema-tema kegelisahan, semacam keinginan untuk berangkat, pergi atau melakukan perjalanan. Periode kedua, tema yang muncul adalah soal kerinduan, juga cinta. ada pula rasa gagap dan tekad untuk menghadapi lingkungan baru. Tegakterpancang di penjuru bumi. Apa pun itu Nyatanya tak tersembunyikan Kegundahan hati merona kita larakan Gejolaknya mengguncang tapak bumi. Apa pun itu Nyatanya tak terlemahkan Kegetiran adalah kawah candra dimuka Kelak lahir hati bijak dari pusara langit. Apa pun itu Nyatanya tak tergantikan Kisah cinta ini telah tertulis Tapisepasang kekasih masih terus menari. berkawan awan dan rembulan. Sesungguhnya mereka tidak terikat lagi pada malam. pada pagi. pada senja. atau bahkan pada fana. Cinta mereka t'lah abadi. di antara peradaban yang bising dan berlari cepat. sampai di langit yang diam dan syahdu. yangtelah kau bayangkan menyelimuti langit akan membuatmu tersesat menemukan jalan pulang dan mendapatiku kembali dibalik pekat kabut "Aku percaya," tulismu,"bila badai ini usai, pelangi akan datang kembali menyelimuti langit tempat semua impian kita bersemayam sepanjang musim dan kangen itu kita semai diam-diam, sejak dulu" Danmalampun terbengkalai di lantai Angin berbisik lirih Percikan cahaya itu terbendung kabut Maafkan luka Telah terlanjur Kulangitkan rindu Dengan sayap- sayap angan patah Mengitari awan, melewati bintang-bintang Telah lama Kulautkan hasrat Dengan kereta kencana khayalan Menyelami istana harapan Mengarungi gelombang impian Menyusuri tebing- tebing kenangan Masih saja luka . Percikan cahaya Sajaklangit adalah seri tafakur menatap luasnya angkasa, (Seri Sajak Langit #2) Seri Kedua; Puisi - Sang Bidadari Angkasa; Eko Irawan 2 Mohon Tunggu Sejarawan - Penulis dan Pegiat Sejarah, Budaya, Sastra dan ekonomi Kreatif Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana. Daftar. Populer Rekomendasi wJKNHx. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Selamat datang di perhelatan akbarperjamuan yang diadakan oleh langitketika malam semakin larutdan permukaan bumi hanya dihuni oleh kabutkarena di sanalahbukit dan laut saling bertemudi sebuah muara perjumpaantempat yang sangat berbahayaterutama bagi orang-orang yang tak utuh hatinyasebab dari hati yang pecahlahtimbul umpatan dan amarahsementara langit di atas sanamulai menarikan gerimisdengan irama sesyahdupara kekasih yang lama tak bertemusetelah terpisah oleh musimterkurung di rezim-rezim cuacahujan, panas, dan dingin yang sangat beranginmenenggelamkan inginke tapal batas yang tidak mungkinkarena perbatasan yang telah begitu sumirmakin ditipiskan oleh titik-titik nadirsaat orang-orang berhenti mencobadan langit enggan menyelesaikan tariannyaPontianak, 15 Nopember 2019 Lihat Puisi Selengkapnya Ketika mata ini langsung menatap langit Cahaya terang itu seketika memantul Sungguh silau tanpa berkelit Membuat tubuh ingin terpental Jauh di ujung bumi timur dan barat Di mana letak langit paling biru? Jauh di ujung semesta yang tak terlihat Adakah langit biru itu muncul? Untuk apa langit itu terlihat biru? Keindahan langit biru pantas dipuji Membuat hati berseru-seru Langkah pun langsung terhentiUntuk semua makhluk Langit tak pernah kehilangan warna Baik atau buruk Mulia atau hina Tirulah langit yang tak pernah membedakan Pancarkan kasih dari dalam lubuk hati Biarkan damai bersamamu... Baca Juga [PUISI] Bersamamu IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sepasang kekasih menari di tepi gerakan yang heningtarian mereka bercerita tentang cinta tanpa tepitentang buah hati yang ditinggal pergitentang setia yang dibingkai jadikan senja sebagai panggung pentasdan gemuruh angin sebagai musik pertunjukan. Sebentar lagi layar akan segera diturunkandan matahari sembunyi di balik sepasang kekasih masih terus menariberkawan awan dan rembulan. Sesungguhnya mereka tidak terikat lagi pada malampada pagipada senjaatau bahkan pada mereka t'lah abadidi antara peradaban yang bising dan berlari cepatsampai di langit yang diam dan kekasih menari di tepi cakrawaladalam gerakan yang heningmereka menyambut takdir yang membuka pintu kota daeng, 5 November 2021 Lihat Puisi Selengkapnya tentang langit sesuatu yang selalau nampak luas selalu nampak tanpa batas lapang, menyejukan mata tajam yang memandang tetang langit biru karena sejuk membujuk ketenagan hati agar tak merajuk kamu, langit biru membuatku menatap syahdu sadar akan dunia yang indah tempat langit menunggu bintang untuk bertemu kamu, langit biru jika berubah warna menjadi kelabu percayalah awan hitam segera berlalu karena luasnya langit mu di hiasi bintang pembuat terang… nyaman hingga kau tenang… kamu, langit biru segeralah bersinar dan jadilah terang -bintang-

puisi tarian dari langit